PENDAHULUAN

                                                   BAB 1

 

  1. A.       Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai jumlah penduduk kurang lebih 222 juta jiwa, kepadatan penduduk diwilayah Negara Indonesia tidaklah sama. Jawa merupakan daerah yang jumlah penduduknnya paling padat dibandingkan dengan daerah lain. Jawa merupakan pulau yang berada pada 60-80 LS dan 1050-1140 BT, oleh karena itu pertumbuhan penduduknnya sangat cepat. Hal ini menimbulkan permasalahan dalam bidang politik,ekonomi, social, dan budaya bagi pemerintahan di Indonesia.[1]

Luas daratan wilayah indondesia 1. 904.345 km persegi yang terdiri dari kurang lebih 17.508 pulau. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus tahun 1971 adalah 118.460.000 uasaha yang dijalankan pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk Indonesia adalah dengan pemindahan penduduk atau yang disebut tranmigrasi. Sebagian penduduk dari daerah yang padat penduduknnya, dipindahkan kedaerah yang masih kosong atau kurang penduduknnya.

Usaha yang dijalankan pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk Indonesia adalah dengan pemindahan penduduk atau yang disebut transmigrasi. Sebagian penduduk dari daerah yang padat penduduknya, dipindahkan kedaerah yang masih kosong atau kurang penghuninnya (Adang maryuni, 1977:31). Dalam undang-undang nomor 3 tahun 1972 yang dimaksud dengan transmigrasi adalah pemindahan penduduk dari satu kelain daerah yang baru dan mebuat pemukiman yang baru,                                              kedatangan transmigrasi ke propinsi kalimantan selatan ternyata membawa pengaruh yang cukup besar yakni dapat mengembangkan daerah-daeerah yang di tempati dan juga memberikan suatu lapangan pekerjaan yang baru.

Dengan data tersebut diatas dapat dilihat penurunan presentasi swadaya masyarakat di banding dana dari bantuan pusat, hal ini disebabkan permasalahan antara lain :

            [2]Ekonomi pedesaan sendiri dalam desa  mengalami perubahan mencolok: modernisasi pertanian mendatangkan produksi yang lebih tinggi, migrasi ke kota mengakibatkan kelangkaan tenaga kerja di sejumlah tempat yang pada gilirannya kembali mengakibatkan mekanisasi lebih lanjut. Sifat pertanian pedesaan ditahun Sembilan puluhan berbeda sama sekali dengan pola yang umum berlaku ditahun 1970. Waktu itu irama kehidupan dan irama kerja bergantung pada angin muson, yang menentukan kapan orang dapat menanam dan memanen, namun yang paling banyak mencolok adalah mengkotannya pedesaan, karena kontak  dengan kota menjadi lebih kuat maka kehidupan sehari-hari dan repelita III program transmigrasi menjadi prioritas dalam pemerataan penduduk, sebab kebijakan pemerintah mengenai program transmigrasi ini berdampak sesuai yang diharapkan yaitu terciptannya masyarakat yang makmur dan sejahtera. Selanjutnnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional yang lebih merata keseluruh daerah diusahakan keserasian laju pertumbuhan antar daerah, antara lain dalam peningkatan perhubungan antar daerah dan antar pulau,  memberikan bantuan dan rangsangan bagi peningkatan pembangunan daerah-daerah yang relatif terbelakang, serta penyebaran penduduk yang lebih merata melalui transmigrasi, yang tadinya daerah asal tidak menjajikan dan menuju daerah yang baru sangat menjanjikan bagi masa depan mereka.

Manusia memiliki banyak kebutuhan yang perlu di penuhi. Kebutuhan tersebut dapat berupa barang dan jasa kalau barang yaitu berupa pakaian sandang dan papan kalau jasa yaitu taksi berupa kapal yang membawa manusia ke kota Banjarmasin. kebutuhan timbul karena adannya tuntutan fisik atau fsikis agar dapat hidup layak sebagai manusia. Dalam hal ini kebutuhan manusia beraneka ragam dan tidak dapat di puaskan oleh karena manusia mempunyai sifat selalu merasa kurang. Semakin banyak sarana yang dimiliki, semakin banyak kebutuhan yang dirasa kurang dipenuhi, kemudian semakin tinggi tingkat pendapatan maka akan semakin banyak atau bertambah pula kebutuhan. Selain itu, alam tempat manusia beradamedorong manusia untuk bertindak menyesuaikan diri dengan lingkungannyahingga mau tidak mau [3].     Ikut transmigrasi pun dinilai sangat menguntungkan bagi masyarakat yang melakukan program tersebut, karena transmigrasi yang banyak adalah dari daerah Jawa dan sekitar Pulau Jawa  walaupun mereka harus meninggalkan daerah asal dan akan memulai hidup  didaerah tujuan transmigran yang baru. Hal ini dikarenakan pentingnnya 2perubahan perekonomian yang harus dilakukan guna menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnnya. Kesempatan itu sangat terbentang luas dihadapan mereka yang ikut program ini karena mereka mencoba pemukiman baru dan mencoba suasana baru. Bagi seorang petani yang tinggal di pedesaan meninggalkan sistem sosial lama dan pindah ke sistem sosial yang baru dan lingkungan baru yang umumnya keadaannya belum mereka ketahui merupakan sesuatu yang berat. Namun bila mekanisme internal dalam sistem tersebut telah menolaknya, adalah wajar bila

perasaan yang demikian tidak ada lagi, malah akan menimbulkan suatu dorongan untuk keluar dari sistem tersebut. Walaupun demikian struktur sosial di pedesaan tidak banyak berubah elite desa sebagai lapisan atas yang menguasai tanah luas tetap[4] dominan. Bahkan karena  buruh petani yang dahulu tertarik oleh industri gula bertambah banyak, lapisan bawah yang melebar.

Rasa tidak ingin meninggalkan kampung halaman selalu menjadi polemik karena mereka tidak ada pekerjaan lain dan merubah nasib didaerah Kalimantan utama yang muncul dalam program perpindahan ini sekalipun yang dilakukannya adalah untuk mengubah hidupnya sendiri dan mencari lahan yang baru. Karena kampung yang  Di ibaratkan seperti orang yang ingin terjun kemedan peperangan    melawan perasaan rindu akan tanah kelahiran.

            Dalam ketentuan-ketentuan pokok transmigrasi disebutkan bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi, dan pertahanan keamanan serta atas usul menteri, daerah yang dipandang perlu dipindahkan penduduknnya, dapat ditetapkan daerah asal dengan keputusan presiden, pertimbangan-pertimbangan soasial, ekonomi, dan pertahanan keamanan yang dimaksud sebagai berikut:

  1. Padatnnya penduduk dan terbatasnnya lapangan kerja

B.    Areal tanah pertanian yang tidak memungkinkan

  1. Tingkat kesuburan tanah yang tidak menguntungkan

D,    Sering terjadi bencana alam dan ganguan keamanan

            Diantara aspek pokok transmigrasi adalah usaha untuk membangun daerah baru yang belum ada basis produksinya. Oleh karena itu transmigrasi pada dasarnnya  

merupakan suatu plural development (pembangunan pedesaan) yang ditujukan pada pembangunan pertanian (agro development) dalam angka pembangunan daerah secara integral.

Propinsi Kalimantan Selatan daerahnnya kaya akan hasil buminnya, baik  sektor migas maupun non migas. Dalam catatan sejarah Kalimantan Selatan, pernah sebagai daerah pemasok lada di nusantara untuk kawasan indonesia bagian tengah. Pada abad ke -19 Kalimantan Selatan juga menjadi penghasil emas hitam atau batu bara sehingga ditinjau dari aspek ekonomi Kalimantan Selatan sangat menjanjikan bagi kehidupan sosial masyarakat.

            Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan yang mayoritas masyarakatnnya bergerak dalam sektor pertanian perkebunan, dan banyak sekali terdapat lahan kosong, sampai dirumah penduduk dibelakang rumahnnya di temukan lahan kosong dan juga banyak ditemukan peternakan, sering sekali banyak kita jumpai kambing dan sapi. Barito kuala tercatat pada tahun 2009 berhasil berswasembada beras. sebuah prestasi yang tentunya memberikan dampak yang sangat besar kontribusinya dalam peningkatan kualitas pertanian. Selain itu dari segi perkebunan, karet dan sawit juga menjadi prioritas untuk digalakkan penanamannya. Walaupun  sedikit warga yang menanam tanaman perkebunan yang akan menghasilkan keuntungan yang  tinggi ini.[5]

Karena banyaknya lahan yang terhampar luas dan jenis tanah yang sangat mendukung dalam perkebunan karet dan sawit. Andil pemerintah pun sangat besar. Penduduk mengenal tanaman karet dari orang-orang banjar yang pernah bekerja di perkebunan di semenanjung malaya maupun yang singgah semenanjung malaya maupun, orang-orang banjar memebeli bibit dari perkebunan hayup, pembukuan kebun-kebun karet berkurang pada awal tahun 1920-an ketika harga karet merosot, banyak kebun di telantarkan sehingga di tumbuhi alang-alang yang menyebabkan kebakaran sehingga memusnahkan sebagian yang masih muda, pemilik kebun  menganggap pohon karet  seperti pohon lain yang tumbuh di hutan.  Melalui dinas perkebunan telah di programkan pemberian bibit karet unggul yang masa panenya lebih cepat dari bibit biasa yaitu kurang lebih 5 tahun dapat di panen. [6]

            Desa Kolam Kiri Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala adalah salah satu daerah tujuan transmigrasi, dan kondisi sekarang hampir 80% penduduknnya adalah transmigran Jawa keadaan lahan dan jenis tanah di desa ini  sangat mendukung dalam proses pertanian dan perkebunan, sehingga masyarakat yang sukunya berbeda-beda dan membuat bisa  daerah itu bervariasi sistem pertaniannya.[7]

            Di desa ini pertanian dan peternakan menjadi sumber mata pencaharian utama penduduknya sedangkan perkebunan hanya sebagai pekerjaan sampingan bagi mereka. Kebetulan mereka mempunyai keterampilan bertani sebelumnnya dari pada berkebun karet dan kelapa sawit. Daerah ini termasuk penghasil pertanian terbesar di Batola. Dengan adanya peningkatan perekonomian karena didukung dengan keadaan alam yang baik, maka para transmigran mengalami transisi ekonomi dan memilih bertahan di desa ini sampai sekarang.

            Kedatangan para transmigrasi tentunya sangat mempengaruhi hubungan hubungan sosial yang terjadi, baik itu diantara masyarakat transmigrasi penduduk asal maupun antara sesama masyarakat transmigran yang berasal dari jawa, pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia dan memiliki jumlah penduduk yang relatif sedikit menjadi salah satu tempat tujuan transmigrasi, wilayah ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian.               

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dan agar pembahasan terfokus pada permasalahan yang ada, maka ruang lingkup sejarah dan masalah yang akan penulis angkat ialah sebagai berikut :

1.  Bagaimana kehidupan sosial masyarakat Transmigrasi dari tahun 1982-2010?

2. Bagaimana perkembangan Ekonomi masyarakat dari tahun 1982-1992 sampai   periode 2010?

 

C. Batasan Masalah

            Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga yaitu batasan masalah, spasial, temporal. Dalam batasan spasial penelitian ini dilaksanakan di Desa Kolam-Kiri yang terletak di kecamatan wanaraya kabupaten marabahan kalimantan selatan. Batasan temporal  dalam penelitian ini yaitu pada tahun 1983-2010. Tahun 1983 merupkan tahun penempatan transmigrasi di desa Kolam Kiri Kecamatan Wanaraya, dan pada tahun 1992 merupakan masa puncak perekonomian. Batasan masalah dalam penelitian ini yakni hanya mengacu pada latar belakang Tranmigrasi Kolam Kiri dan perkembangan ekonomi sosial Transmigrasi desa Kolam Kiri.

 

 

D.Tujuan Penelitian

            Untuk mengetahui latar belakang penempatan dan perkembangan ekonomi sosial di Desa Transmigrasi Kolam Kiri.

E. Manfaat Penelitian

            Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang latar belakang perkembangan kehidupan perekonomian didesa wanaraya

Perkembangan perekonomian desa wanaraya ini sangat menarik untuk diteliti,karena sangat langka sekali tentang meneliti desa ini dalam mengatasi lajunnya pertumbuhan perekonomian yang ada di desa. Selain itu belum adanya orang yang menulis tentang perkembangan sejarah pedesaan  yang paling besar di Indonesia ini.

F. Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Metode historis yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data atau informasi masa lalu yang bernilai. Metode penelitian adalah semua asas, peraturan, dan teknik-teknik yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam usaha pengumpulan data dan analisis untuk memecahkan masalah di bidang ilmu pengetahuan.  Menurut Louis Gotschalk, metode sejarah adalah proses mengkaji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Untuk menghasilkan suatu karya sejarah yang objektif dan ilmiah, penulisan ini nenggunakan pendekatan yang dinamakan metode penulisan sejarah yang terdiri dari 4 tahapan yaitu :

1. Heuristik

Pada tahap ini dilakukan kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan mencari dan mengumpulkan data sejarah yang berkaitan dengan perkembangan perekonomian yang ada dimasyarakat dan sejarah yang ada didaerah wanaraya.

            Dalam mengumpulkannya atau menghimpun jejak-jejak sejarah untuk penelitian tersebut. Dalam hal ini, penulis menggunakan jenis data dan sumber-sumber berupa :

1.1.  Sumber Data

                  Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sumber lisan dan sumber tertulis. Sumber tertulis berupa monografi unit pemukiman Transmigrasi Desa Kolam Kiri Kecamatan Wanaraya, sumber lainnya berupa data-data dari Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kalimantan Selatan dan sumber lisan berupa pedoman wawancara langsung dengan warga desa Kolam Kiri Kecamatan Wanaraya dan dan mengambil dari buku reperensi tentang buku sejarah perekonomian

1.2.  Jenis data

        Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1.2.1.         Data Primer

              Data primers dalam penelitian ini meliputi data yang di peroleh dari sumber lisan dari hasil wawancara dan sumber tertlis yang berasal dari dokumen yang relevan dengan objek yang diteliti seperti hasil wawancara dengan warga setempat tentang perkembangan sosial ekonomi didesa Kolam Kiri dan dukomentasi berupa foto-foto daerah tersebut. Narasumber yang menjadi informan  adalah

      

   1.2.2.     Data sekunder

                                 Data sekunder ialah inforamasi yang diperoleh dari data tertulis dan riteratur yang relevan dengan penelitian ini seperti buku, jurnal, hasil penelitian dan lain-lain  yang menyebutkan tentang transmigrasi di Kalimantan Selatan.

1.3.  Sumber Tertulis

Sumber tertulis yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dokumen-dokumen sejarah (arsip), buku-buku penunjang yang menjelaskan tentang sejarah perekonomian masyarakat dan buku tentang pendataan desa kolam-kiri, Kamus Antropologi, Kamus ilmu-ilmu sosial, Buku pengantar Antropologi, Buku Sosiologi ruang lingkup dan aplikasinya, Kamus besar bahasa Indonesia dan buku-buku sejarah lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yaitu teknik komunikasi langsung antara peneliti dengan sample (responden). Wawancara yang dilakukan menggunakan beberapa instrument pertanyaan dan dilakukan secara santai (free) dan non informal, sehingga informan tidak merasa kaku dengan pewawancara dan dapat memberikan informasi dengan jelas kepada pewawancara.

 

1.4   Teknik Pengumpulan Data

1.3.1.         Wawancara

                       Yaitu tatap muka dengan informan serta mewawancarainnya secara langsung untuk mencari data yang berhubungan denagn objek bahasan.

1.3.2.      Studi kepustakaan

                      Yaitu mencari menelaah dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah ini.

  1. 2.      Kritik

Pada tahap ini, penulis melakukan kritik terhadap sumber sejarah yaitu pengujian dan penilaian terhadap sumber -sumber sejarah tersebut. Dalam tahapan ini Dalam tahapan ini dikenal dua jenis kritik, yaitu kritik internal dan kritik eksternal. Kritik internal yaitu dengan melakukan pengujian atau verifikasi terhadap aspek-aspek dalam sumber sejarah. Sedangkan kritik eksternal yaitu dilakukan dengan menguji atau melakukan verifikasi terhadap aspek-aspek luar yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini penulis hanya melakukan kritik internal (isi sumber sejarah) terhadap apa yang telah dituturkan oleh para informan.

Dalam kritik internal ini, penulis melakukan kritik terhadap apa yang telah dituturkan oleh para informan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam tahapan ini penulis memberikan kritik terhadap kredibilitas dari apa yang dituturkan informan.

  1. 3.      Interpretasi

Pada tahapan ini, setelah semua fakta dan data terkumpul dan disusun secara kronologis, maka dapat menarik sebuah kesimpulan atau diperoleh makna-makna yang saling berkaitan dari fakta-fakta yang diperoleh.

 

 

 

  1. 4.      Historiografi

Setelah melalui tahap heuristik, kritik dan interpretasi, penulis melakukan tahap   terakhir dari penelitian sejarah yaitu menuangkannya secara sistematis, analitis dan kronologis dengan seluruh pikirannya ke dalam suatu penulisan karya tulis sejarah yang berjudul “PERKEMBANGAN  PEREKONOMIAN  MASYARAKAT  DESA KOLAM KIRI KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 1982-2010”

H.  Tinjauan Pustaka dan sumber

Dalam perjalanan hidup sebagai mahluk social terjadilah kontak-kontak sosial yang mengakibatkan saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lainnya, hal ini mengakibatkan saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lainnya, hal itu mengakibatkan saling membutuhkan (swarsi dkk, 1986:11). Ekonomi adalah pengetahuan dan penelitian mengenai azas-azas penghasilan produksi, distribusi, pemasukan dan pemakaian barang serta kekayaan, penghematan, menjalankan usaha menurut ajaran ekonomi

Indonesia merupakan Negara yang mempunyai kekayaan alam melimpah, namun ironisnnya sampai sekarang Negara Indonesia dapat dikatagorikan Negara yang berkembang salah satu sebab utama adalah karena kurang seimbangnnya persebaran penduduk. hal ini sangat mengganggu pembangunan nasional,oleh karena itu pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan meningkatkan program transmigrasi (Ismah Afwan, 1995:175).      

Tahap perkembangan setelah pendudukan jepang dan perang dunia II berakhir, dan diawali seakan-akan dengan halaman baru berupa proklamasi republik Indonesia,                                          tentu menjadi bagian dari studi dan analisa pengarang yang paling utama dan menjadi bagian dari studi dan analisa pengarang yang utama dan mencakup enam bab sendiri.

Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya masyarakat dengan mendorong dan memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinnya serta berupaya untuk mengembangkannya. Keberdayaan masyarakat adalah unsur dasar yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan.

            Landasan historis transmigrasi adalah politik etis yang di cetuskan oleh Van Devender yang isinnya berupa irigasi, edukasi. Landasan ideology dari tanmigrasi adalah pancasila terutama sila ke-2 yang berbunyi kemanusiaan yang beradap, sila  3 yang berbunyi persatuan Indonesia dan sila ke 5 yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

            Landasan konstitusional dari transmigrasi adalah terdapat pada pasal 33 ayat 3 yang berbunyi bahwa dan bumi Dan air  dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnnya di kuasai oleh Negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnnya kemakmuran rakyat dan pada pembukaan UUD1945 pada alenia ke-4.

            Pemindahan penduduk dan penempatan mereka di lingkungan yang baru bukanlah tugas yang mudah, karena melibatkan banyak aspek dari kehidupan orang-orang tersebut dan juga melibatkan banyak aspek dari kehidupan orang-orang tersebut dan juga melibatkan beberapa instansi baik pemerintah maupun non pemerintah. Pada dewasa ini keterlibatan beberapa departemen dan instansi lain dalam perencanaan serta pelaksanaan transmigrasi menjamin agar di berikan perhatian sejak awal kepada semua aspek baik yang menyangkut segi ekonomi maupun segi social, dengan pengesahan undang-undang nomor 3 tahun 1972 tentang ketentuan-ketentuan pokok transmigrasi telah diambil suatu langkah penting bagi masa depan program transmigrasi (joan Hardjono,1982:12) .

            Penelitian mengenai dampak transmigrasi terhadap daerah yang di tinggalkan telah pernah di lakukan. Begitu juga dengan dampak sosial budaya program transmigrasi di daerah tujuan yang melaporkan terdapat benturan sosial budaya karena transmigrasi yang tetap mempertahankan budaya daerah asalnnya di daerah tujuan, Penelitian mengenai sejauh mana peranan transmigrasi dalam perekonomian daerah tujuan dirasa sangat penting di lakukan untuk mengetahui sejauh mana program ini mampu meningkatkan pembangunan daerah tujuan, khususnnya pembangunan ekonomi daerah yang tercermin di dalam kontribusinnya terhadap produk domestik regional brotu (PDRB). Hal ini sejalan dengan arahn garis-garis besar haluan Negara 1993 yang mengemukakan bahwa program penelitian dan pengembangan transmigrasi di arahkan antara lain untuk meneliti dampak transmigrasi terhadap perubahan kesejahteraan transmigrasi dan perkembangan ekonomi wilayah. Studi ini di lakukan dalam kerangka diatas, dengan mengambil kasus peranan transmigrasi pangkalan dalam perekonomian daerah kabupaten 50 kota, sumatera barat  

            Pemukiman transmigrasi yang dibangun pemerintah selama ini belum sepenuhnnya mampu mencapai tingkat perkembangan secara optimal, yang mampu menopang pengembangan wilayah (kawasan), baik wilayah itu sendiri atau wilayah lain yang sudah ada. Pembagunan UPT-UPT memang dirancang agar secara ekonomi dapat menopang peretumbuhan kawasan sekitarnnya, dan memberikan kontribusi terhadap wilayah lain melalui distribusi barang dan jasa. Namun dalam realitannya banyak UPT dan atau kawasan transmigrasi belum sepenuhnnya mampu menopang perkembangan  wilayah, bahkan banyak lokasi yang dibangun justru berada pada posisi terpencil (terisolasi). Dengan demikian pembangunan kawasan transmigrasi belum sepenuhnnya mampu memepercepat.

            Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation) persaingan (competition) dan bahkan juga terbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict)

Menurut gillin and gillin, proses ssosial ada dua bentuk, yaitu:

  1. Proses yang asosiatif (processes of association) terbagi menjadi tiga bentuk khusus yaitu:
  2. Akomodasi
  3. Asimilasi dan akulturasi
  4. Proses yang di sosiatif (processes of dissociation)yang mencakup:
    1. Persaingan
    2. Persaingan yang meliputi kontraversi dan pertentangan atau pertikaian (conflict).(koentjaraningrat. 2002:185)

Proses-proses interaksi yang pokok adalah :

  1. Proses sosial yang asosiatif
    1. Kerja sama (cooperation)

 Kerja sama di sini di maksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang-perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Di kalangan masyarakat Indonesia di kenal bentuk kerja sama tradisional  manusia untuk mencapai

Ada lima bentuk kerja sama yaitu:

  1. Kerukunan yang mencangkup gotong royong  dan tolong menolong
  2. Bargaining yatiu pelaksanaan perjajnjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa anatara dua organisasi atau lebih.
  3. Ko-optasi yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
  4. Koalisi, yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
  5. Joint-ventru, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
  6. Akomodasi (accommodation)

i.pengertian

            istilah akomodasi di pergunakan dalam dua arti yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adannya suatu keseimbangan (equilibirium) dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada suatu usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kesetabilan.

ii. bentuk-bentuk akomodasi

         akomodasi sebagai suatu proses mempunyai beberapa bentuk, yaitu    :

  • Coercion, adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnnya dilaksanakan oleh karena adannya paksaan.
  • Compromise, adalah suatu bentuk akomoodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
  • Arbitration, merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainnya sendiri
  • Mediation, hampir menyerupai arbitration, pada medaition di undanglah pihak ke tiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada  
  • Conciliation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak berselisih demi tercapainnya suatu persetujuan bersama.
  • Toleration, ini merupakan suatu bentuk akomodasi tanda persetujuan yang formal bentuknnya.
  • Stalemate merupakan suatu akomodasi, dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
  • Adjudication, yaitu penyelasaian perkara atau sengketa di pengadilan. (koentjaraningrat. 2002:186)

          c.asimilasi (assimilation)

Asimilasi di tandai dengan adannya usaha-usaha  mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Satu bentuk khusus dari proses social asosiatif yaitu amalgamasi. Amalgamasi merupakan proses sosial yang melebur dua kelompok budaya menjadi satu, yang pada akhirnnya melahirkan suatu yang baru. Amalgamasi ini akan melenyapkan pertentangan-pertentangan yang ada di dalam kelompok. (koentjaraningrat.2002:187)

  1. Proses disosiatif
    1. Persaingan (competition)

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia ) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan

  1. b.      Kontravensi (contravension)       

                     Tipe-tipe  kontravensi

                    Tipe-tipe tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

  • Kontravensi antar masyarakat-masyarakat setempat
  • Antagonism keagamaan
  1. Pertentangan (pertikaian atau conflict)

               Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial dimana individu atau        kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.

Pertentangan mempunyai bentuk-bentuk khusus, yaitu :

  • Pertentangan pribadi
  • Pertentangan rasial

Oleh karena dari petani di pulau jawa itu tidak dapat diharapkan produksi untuk ekspors dan investor swasta eropa tetap enggan menanam  modal untuk membuka perkebunan dengan memakai tenaga kerja “sukarela” pribumi karena harus membutuhkan modal yang banyak untuk upahnnya   

Munculnnya pusat kegiatan ekonomi seperti pasar desa di berbagai tempat di daerah kerajaan mendorong munculnnya kegiatan baru, yaitu perdagangan keliling. Pola pergerakan penduduk yang diatur menurut hari pasaran itu telah menciptakan satu pola migrasi yang unik.  kegiatan ekonomi di pusat 

Revolusi hijau dengan rekayasa tersebut petani dipedesaan yang masih tradisional secara tegas diperkenalkan dengan budaya modern yang bercirikan rasional, gotong royong secara organis, dan berorientasi pada keuntungan, kehidupan pedesan  yang masih diwarnai dengan budaya gotong royong, kerja sama diantara sesama warga, serta adannya element lain seperti solidaritas    

Transmigrasi sudah hampir 70 tahun merupakan aspek unit pembangunan di Indonesia. Program ini secara kecil-kecilan dimulai pertama kali tahun 1905 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan memindahkan penduduk pulau jawa yang berlebihan ke pulau-pulau lain dan kemudian usaha tersebut dilanjutkan oleh pemerintah republik Indonesia dengan suatu program berskala yang setiap tahunnya memindahkan ribuan keluarga. Tranmigrasi adalah pemindahan penduduk dari suatu daerah (pulau) yang berpenduduk jarang, sedangakan tarnmigran adalah orang yang berpindah ke daerah (pulau) lain. Tranmigrasi bukan hanya sekedar pemindahan penduduk belaka melainkan pemindahan masyarakat lengap denhagn latar belakiang sosia budayanya

            Transmigran sepontan atau swakarya perlu didukung dan di kembangkan oleh semua pihak karena dari segi dana lebih  murah dan dari segi kualitas peserta transmigrasi ini lebih baik karena mereka mempunyai motivasi untuk maju lebih kuat daripada tranmigrasi umum. Transmigrasi swakarya yang berhasil yang kemudian mengajak saudara dan kenalan.

            Hal ini dilihat dari luas negara Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau sehingga terlihat perbedaan yang mencolok dalam tingkat pembangunan, pemusatan penduduk dan perbedaan yang menonjol antara berbagai kultur. Lalu jumlah kelompok etnis yang begitu besar sehingga menimbulkan perbedaan cultural yang kuat. Kemudian ada pertumbuhan Negara yang tidak seimbang karena sumber daya nasional dan pembangunan dipusatkan di jawa.

            Bentuk-bentuk interaksi sosial  dapat berupa kerja sama (Cooperation) persaingan

 

  1. I.       Sistematika Penulisan

Penulisan tentang Perkembangan  Perekonomian  Masyarakat  Desa Kolam Kiri Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala Tahun 1982-2010 ini terdiri dari 5 Bab dengan pembagian sebagai berikut:

Bab 1 berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masakah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian metode penelitian, dan tinjauan pustaka

Bab 2 berisi tentang keadaan geografis dan demografi kabupaten barito kuala, dan keadaan unit pemukiman transmigrasi desa kolam-kiri

Bab 3 berisi tentang latar belakang tentang muculnnya transmigrasi di kabupaten barito kuala dan latar belakang di bukannya unit pemukiman transmigrasi didesa kolam-kiri kecamatan wanaraya kabupaten barito kuala

Bab 4 berisi tentang perkembangan sosial ekonomi Di Desa Kolam-Kiri Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala

Bab 5 terakhir sebagai penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran dari permasalahan yang di bahas dan

                                                                       

 

BAB II

KEADAAN GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI

KECAMATAN WANARAYA

2.1.1 Keadaan Geografis

            Desa-desa tranmigrasi di batola itu tersebar di 10 kecamatan yaitu kecamatan wanaraya, carbon, rantau badauh, barambai, belawang, manadastana, tabunganen, tamban, mekarsari, anjir muara dan anjir pasar, yang paling banyak kontribusinnya di bidang produksi beras ada olah kecamatan barambai dan belawang.

            Secara astronomi  Daerah tingkat II barito kuala terletak antara LS : 20-29’50’’ sampai 30 30’ 18’’ B.T: 1140 20’  50’’ – 1140 50’ 18’’   dengan  ketinggian 0.2 sampai 3 m diatas permukaan air laut. Batas kabupaten daerah tingkat II barito kuala : sebelah Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan Dan Tapin, Sebelah Timur Kabupaten Banjar Dan Kodya Banjarmasin, sebelah selatan laut jawa, sebelah barat : Propinsi Dati 1 Kal-Teng (Kabupaten Kapuas), luas daeerah ini adalah 2,996,96 Km2 yang terdiri dari 14 kecamatan 

            Kalimantan selatan sitinjau dari segi iklimnnya sama dengan daerah lain di Indonesia yakni termasuk iklim tropis daerah ini mendapat pengaruh angin musim barat, barat laut dan angin musim timur dan tenggara.proyek transmigrasi pasang surut bila terdapat musim pasang terjadi pada malam hari. Dan itu belum tentu bisa juga surut   

            Proyek transmigrasi barambai merupakan proyek transmigrasi pasang surut yang dibuka sejak tahun 1970  Selama pelita 1 di sediakan untuk menempatkan transmigrasi. Proyek ini terletak 1,5 Km sebelah barat sungai barito, maka proyek barambai  terletak didesa barambai, adapaun barambai terletak diantara Banjarmasin dan marabahan, jarak antara barambai dan banjar masih 40 km, sedangkan marabahan terletak 55 km.

Kolam kiri merupakan daerah rawa-rawa pasang surut yang dipengaruhi gerak langsung dan tidak langsung  dari permukaan air laut. Pada saat pasang air sungai meluap kedaerah rawa-rawa sekitarnnya dan waktu surut kembali kesungai sehinga terjadi proses pencucian terhadap daerah-daerah rawa. Hal tersebut dapat mengurangi keasaman tanah sehingga dapat digunakan tujuan pertanian. tinggi permukaan air antara pasang dan surut sekitar 130- 140 cm, didampingi tanaman padi, jagung dan ubi kayu juga telah ditanam pula berbagai macam tanaman keras seperti misalnnya kelapa, cengkeh kopi, jeruk, karet, kelapa sawit dan rambutan serta nangka.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.1.2. keadaan demografi

Jumlah penduduk yang ditemukan hanya jumlah penduduk wanaraya dan daerah yang terlihat dalam tabel ini yaitu jumlah penduduk wanaraya dan sidomulyo tahun 2006 sampai dengan 2009

Table   : 1. Jumlah penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Marabahan 

KELOMPOK UMUR

JENIS  KELAMIN

JUMLAH

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

0-4

16.063

13.167

29.033

5-9

11.903

12.668

24.414

10-14

13.809

12.030

26.707

15-19

12.231

11.560

23.591

20-24

12.198

14.258

26.482

25-29

13.558

13.784

27.293

30-34

10.962

13.807

24.671

35-39

12.139

13.029

24.714

40-44

91.50

84.89

17.226

45-49

64.74

85.00

14.561

50-54

6.336

5.610

11.387

55-59

4.562

5.059

9.110

60-64

2.962

3.040

5.633

65-69

1.614

1.505

3.057

[8]

 

 

 

 

 

 

2.1.2 iklim dan hidrologi

            Curah hujan merupakan salah satu indikator wilayah untuk mengetahui  kondisi tanah dalam suatu wilayah. Keadaan cuaca ini banyak mempengaruhi semua kegiatan pembangunan, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan yang bersangkutan dengan wadah pembangunan itu sendiri yang berupa tanah. Tercatat curah hujan rata-rata berkisar antara mm/tahun atau  mm/bulan atau 161 mm/bulan. Menurut klasifikasi iklim oldeman, kabupaten marabahan berada pada kelas C2, C3, dan D3 dengan ranking kebebasan antara 5-8 keadaan iklim di kabupaten Marabahan dipengaruhi dua musim yaitu musim hujan dan musim panas. musim hujan terjadi antara bulan November hingga bulan april dengan temperatur 170C. sedangkan musim panas terjadi antara bulan juni hingga bulan November dengan temperatur mencapai 350C. kelembapan udara berkisar antara 51% sampai dengan 86 % kondisi hidrologi di wilayah wanaraya  dipengaruhi oleh sungai barito (beserta anak-anaknnya sungai) yang merupakan anak sungai.

Kondisi hidrologi juga tidak bisa dilepaskan dari kondisi draenase tanah yang ada wilayah tapin. Hampir sebagian besar wilayah wanaraya tergenang secara permanen yaitu berupa rawa dengan luas wilayah sekitar  hektar atau 61% dari total luas wilayah tapin.wilayah yang tidak pernah tergenang air  

2.1.3 Keadaan Ekonomi      

            Kemajuan perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari PDRB yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Selama tahun 2008. Kabupaten tapin mampu menghasilkan nilai tambah bruto ADHB sebesar Rp. 3.033.436.61 Dan ADHK sebesar Rp.1829.055.09. Dengan pertumbuhan mencapai,  sedangkan PDRB perkapita ADHB mencapai  Rp.2.211.322.10/jiwa/tahun dan PDRB perkapita ADHK mencapai Rp,1.315.551.25/jiwa/tahun. Perekonomian kabupaten didukung oleh sector pertanian dengan sumbangan sebesar 50%, pertambangan dan penggalian    (20%) dan jasa (10%). Pada tahun 2010, dapat dilihat bahwa semua sector mengalami pertumbuhan yang positif. Sector dengan pertumbuhan tertinggi adalah banyak dan lembaga keuangan sebesar 70/0,  dan bangunan  (5 %). Sedangkan sektor pertanian  menunjukan pertumbuhan terendah sebesar 5%. (Monografi desa kecamatan wanaraya kabupaten marabahan) jumlah penduduk menurut jenis kelamin  wanaraya yaitu laki-lakinnya pada tahun 2002 wanaraya laki-laki 6.634 perempuan 6.428, pda tahun 2006.

2.1.4 Keadaan Unit Pemukiman Tranmigrasi desa wanaraya

            Desa tranmigrasi kecamatan wanaraya pada awalnnya berdiri pada tahun 1995 dengan luas wilayah 37,56 Km2. Mulannya daerah ini berbentuk UPT dan Unit pemukiman Tranmigrasi dan belum berbentuk desa. Secara astronomis terletak pada 140 20’50’’BT- 114’50 18”BT-2 29’50”LS-3 30’18”LS.

Selain itu bila dilihat secara ekonomis letak pemukiman Tranmigrasi Kecamatan Wanaraya ini +2 km dari ibu kota kecamatan ­,  19 km dari ibu kota kabupaten, + 110 km dari ibu kota propinsi.

Batas-batas desa tranmigrasi kecamatan wanaraya ini adalah sebagai berikut:

  1. sebelah utara dengan Kecamatan Tabukan,
  2. sebelah selatan dengan Kecamatan Anjir Muara dan Kecamatan Anjir Pasar,
  3. sebelah timur dengan Kecamatan Barambai dan Kecamatan Belawang,
  4. sebelah barat dengan Kab. Kapuas Prov. Kalimatan Tengah.

Luas daerah menurut keselurahan yaitu/ desa kecamatan wanaraya, Daerah Kolam-Kiri 2.50, Jumlah  bangunan tempat tinggal berdasarkan desa dan kualitas bangunan yaitu desa kolam kiri bangunan permanennya 42 buah, bangunan semi permanenya 116 yang tidak permanen 261 buah dan jumlahnnya bangunan itu adalah 419 buah.

            Mata pencarian penduduk transmigrasi Desa Kolam-Kiri sebagian besar adalah pegawai Negeri, TNI, Polri, petani karet dan petani bahan pangan karena memang kontur daerahnnya yang berjenis lempung atau kriston dan berstektur kasar namun agak asam airnnya  dan mempunyai tingkat kesuburan yang sedang.

Fasilitas-fasilitas yang ada di desa tranmigrasi kolam kiri ini adalah sebagai berikut:

balai desa, kantor desa, masjid, musholla, sekolah

Jalan desa yaitu sudah beraspal walaupun berlobang

Jalan kabupaten melewati desa kolam kiri terus desa kolam kanan.

bendungan/tabat/ dam 1 buah

bentuk desa dari segi tata ruang, desa Tranmigrasi Kolam Kiri ini adalah mengelompok dan bergelombang, sehingga pada musim kemarau Desa Kolam Kiri cukup kesulitan untuk mendapatkan air bersih, apalagi kebanyakan air sumur yang sangat masam, topografi atau bentuk pemukiman tanah desa Kolam Kiri ini adalah datar (0 O/O sampai dengan 0,5O/O bergelombang (8O/O sampai dengan 30 O/O), berbukit (3O/O sampai dengan 15 O/O), lain-lain( 0O/O sampai dengan 15O/O) factor iklim yang

Curah hujan tahunan               :  10-20 mm

Curah hujan bulanan               :   8 mm

Kelembapan udara rata-rata    :  80 O/O

Suhu/temperatur udara            : 28,70 celcius 26,80’ celcius

Musim hujan                           : November-Desember

Musim kemarau                       : Maret

            Tata guna air di gunakan untuk sumber air keperluan sehari-hari, masyarakat Desa Kolam Kiri menggunakan air sungai dan air sumur galian,  air hujan dan air bekas galian tanah liat atau lempung. saat ini desa transmigrasi kolam kiri telah berstatus eks transmigrasi.

            Pemilihan `lahan perkebunan yaitu ada 100 keluarga, dan tidak memiliki 200 keluarga dan luas wilayah menurut penggunaan yaitu luas daerah kolam kiri yaitu 280 ha dan banyak luas perkebunan 8 ha/m2 dan banyak luas perkebunan 8 ha, dan banyak lagi luas kuburan 1,5 ha/\m2 dan perkantorannya 5 ha/m2.

                Pemukiman lahan perkebunan jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan 100 keluarga dan lebih banyak tidak memiliki 200 keluarga  jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan dan memiliki kurang dari 5 ha 700 keluarga. Kolam kiri produksi karet 2 Ha, tanaman belum produksi 21 Ha, sawit tanaman muda 1 Ha, terdapatnnya sumur pompa, dan jumlah sumur pompa 21 dan pemanfaat 180 kondisinnya masih baik dan masih layak

 

 

 

 

 

BAB III

LATAR BELAKANG MUNCULNNYA TRANSMIGRASI DI KABUPATEN MARABAHAN

3.1. Mengapa di bukannya unit pemukiman Transmigrasi di Kabupaten Marabahan

            Transmigrasi pada dasarnnya merupakan pembangunan wilayah dalam rangka peningkatan taraf hidup serta pemanfaatan sumber daya alam dan manusia dalam menciptakan kesatuan dan persatuan bangsa melalui program terpadu dan lintas sektoral. Menurut undang-undang nomor 3 tahun 1972 tentang ketentuan-ketentuan pokok transmigrasi, yang dimaksud transmigrasi adalah pemindahan atau kepindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap kedaerah lain yang ditetapkan dalam wilayah republik Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau atas alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh undang-undang.

            Dalam perkembangannya semenjak masih bernama kolonialisme di zaman pemerintahan Hindia Belanda, zaman kemerdekaan dan tahap-tahap awal repelita kebijakan transmigrasi lebih bersifat demografi sentris. Indonesia adalah Negara yang subur dan memliki banyak kekayaan yang melimpah. potensi keanekaragaman hayati tersebut merupakan salah satu yang terbesar di dunia setelah Zaire dan brazil. Kekayaan sumber daya alam ini adalah anugerah dari sang pencipta yang harus bisa dimanfaatkan seefesien mungkin untuk besar-besarnnya kemakmuran rakyat. Untuk dapat memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah tersebut, pasti diperlukan sumber daya manusia yang melimpah pula. namun sayangnnya potensi sumber daya manusia itu.

            Pola transmigrasi sebenarnnya sudah cukup lama di kenal oleh bangsa Indonesia. Menurut sejarah, program transmigrasi awalnnya di selenggarakan oleh pemerintah kolonial Belanda pada masa penjajahan dengan nama kolonialisasi pertanian. Pada masa itu secara tidak langsung pemerintahan kolonial belanda telah menerapkan pola transmigrasi dengan membawa banyak orang pribumi untuk melakukan ekspansi ke pulau-pulau yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar seperti sumatera dan Kalimantan.orang-orang pribumi tersebut pada awalnnya pekerja sebagai petani di daerah asalnnya. Atau tukang pembantu untuk menjagakan kebun karet merawat dan membersihkan pada sejarahnnya orang priibumi tersebut awalnnya di perkerjakan sebagai pembantu dan nelayan. Penyelenggaraan transmigrasi menurut undang-undang Nomor 15 tahun 1997 tentang ke transmigrasian bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnnya, serta meningkatkan dan melakukan pemerataan pembangunan di daerah dan juga memperkukuh persatuan dan kesatuan  bangsa.   .

            Kebijakan mengenai ketransmigrasi diatas, jelas bahwa transmigrasi  adalah suatu program yang sangat bijak dalam mengatasi masalah kependudukan apalagi dalam mengatasi masalah perekonomian. Tujuan utama transmigrasi sesuai dengan pengertiannya ada dalam rangka penyebaran penduduk yang merata di seluruh wilayah Indonesia, selain itu, tujuan lain dari transmigrasi sesuai dengan konteks kehidupan bangsa Indonesia saat ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru di sector informal, mengembangkan potensi sumber daya alam. misalnnya sumber daya alam yang dapat di perbaharui seperti minyak bumi, pola pergerakan penduduk yang diatur menurut hari pasaran itu telah menciptakan satu pola migrasi yanag unik. Secara tradisional kegiatan ekonomi di pusat kegiatan ekonomi didaerah ini diatur sedemikian rupa sehingga selama lima hari pasaran itu para pedagang bisa bergerak secara leluasa dari pasar yang satu kepasar yang lain sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Perkembangan ekonomi pedesaan antara lain di tandai dengan tumbuhnnya pasar 

Karena ingin membangun perekonomian baru di desa yang jarang pembangunannya dan ingin membantu perkembangan ekonomi, dan juga kota marabahan juga  sangat dekat dengan kota banjarmasin karena mengakibatkan  di bangunnya transmigarasi

3.2. Asal-usul transmigrasi dan proses Adaptasi

            Hal ini di latar belakangi dari luas Negara Indonesia yang terdiri beribu-ribu pulau sehingga terlihat perbedaan yang mencolok dalam tingakat pembangunan pemusatan penduduk dan perbedaan yang menonjol antara berbagai kultur. Kemudian ada  lagi jika dilihat dari jumlah kelompok etnis yang ada begitu besar di antara etnis-etnis lainnya sehingga menimbulkan perebedaan cultural yang kuat. Selain itu, ada pula pertumbuhan Negara yang tidak seimbang karena sumber daya nasional dan pembangunan dik degala bidangdi seluruh Indonesia.[9]

Dalam sejarah yang cukup panjang kebijakan transmigrasi selalu berkembang sesuai dengan tujuan dari rezim yang berkuasa. Pada zaman hindia belanda transmigrasi di sebut kolonisasi yang dilaksanakan berdasarkan etiche politik yaitu edukasi irigasi dan emigrasi. Kolonialisasi pertama dengan tujuan gedong tataan lampung bertujuan untuk kebutuhan tenaga kerja perkebunan dan pertambangan di luar jawa serta mengurangi tekanan ledakan penduduk jawa.[10]

Selanjutnnya pada pemerintahan jepang pemindahan penduduk di laksanakan secara paksa dari Pulau Jawa untuk keperluan kerja paksa, bagi keperluan jepang itu sendiri. Setelah merdeka, transmigrasi di giatkan kembali sejak tahun 1950 dan berlangsung sampai sekarang. Program ini dilaksanakan secara besar-besaran pada era orde baru yaitu dalam UU No.3 tahun 1972 yang menyebutkan bahwa tujuan transmigrasi adalah meningkatkan taraf hidup, pembangunan daerah, keseimbangan penyebaran penduduk, pembangunan yang merata di seluruh Indonesia, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia, kesatuan dan persatuan bangsa dan memperkuat pertahanan dan keamanan nasional[11].Selanjutnnya dengan UU No.15 tahun 1997 tentang ketransmigrasian, maka kebijakan transmigrasi mengalalmi perkemebangan lagi. Kebijakan transmigrasi pada orde baru iini dsiarahkan untuk peningkatan dan kemampuan produktivitas masyarakat transmigrasi, membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di pemukiman  transmigrasi[12].

Penyelenggaraan transmigrasi mempunyai sasaran sebagai peningkatan dan kemampuan produktivitas masyarakat transmigrasi, membangun kemandirian dan mewujudkan integrasi di pemukiman transmigrasi sehingga di harapkan membawa implikasi positif secara ekonomi, sosial dan budaya pada daerah penerima transmigran.    

Factor-faktor penyebab dilaksanakannya transmigrasi

Faktor kependudukan, Indonesia mengalami permasalahan di antarannya persebaran penduduk yang tidak merata. Penduduk Indonesia 61,1 0/0, tinggal di pulau jawa dan Madura, sedang luas pulau Jawa dan Madura hanya 6,90/0 dari luas seluruh wilayah Indonesia, jelas bahwa pulau jawa berpenduduk sangat padat, sedang pulau-pulau lain, seperti pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan iriyan jaya berpenduduk sedikit.oleh karena itu

Faktor ekonomi, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian, sedang para petani di jawa rata-rata hanya memiliki lahan 0,3 hektar. Petani karet sebagai komuditas pertama dan padi dan masih banyak menjadi penjual sayur-mayur dipasar.

Dalam sejarah cukup panjang kebijakan transmigrasi selalu berkembang sesuai dengan tujuan dari rezim yang berkuasa pada zaman Hindia Belanda transmigrasi di sebut kolonisasi yang dilaksanakan berdasarkan etische politiek yaitu edukasi. Irigasi dan emigrasi. Kolonialisasi pertama dengan tujuan gedong tataan Lampung bertujuan untuk kebutuhan tenaga kerja  perkebunan dan pertambangan di luar jawa serta mengurangi tekanan ledakan penduduk jawa.

             Selanjutnnya pada pemerintahan jepang pemindahan penduduk dilaksanakan secara paksa dari pulau jawa untuk keperluan kerja paksa, bagi keperluan jepang itu sendiri. Setelah merdeka, transmigrasi di giatkan kembali sejak tahun 1950 dan berlangsung sampai sekarang.program ini dilaksanakan secara besar-besaran pada era orde baru,    Faktor lain dilakasanakannya transmigrasi adalah karena bencana alam, daearahnya rawan terhadap bencana alam, daearahnya terkena proyek pembangunan misalnnya akan  dibangun waduk. Sehimgga para transmigrasi ingin mengganti rugi

3.3. Awal Penempatan Dibukannya UPT Desa Kolam Kiri Kecamatan Wanaraya Kabupaten Marabahan    

Pada awal tahun 1973 kabupaten tapin adalah salah satu daerah yang memiliki  jumlah penduduk yang terkecil dibandingkan daerah lain, pertumbuham pembangunannya masih kecil dan perekonomian masih tidak meningkat  pertumbuhan pembangunanya masih kecil maka oleh karena itu pemerintah pusat atau Departemen Tranmigrasi Dan Tenaga Kerja di putuskanlah untuk membangun daerah tranmigrasi terutama didesa yang belum terawat dan masih lebat dengan pepohonan

Selain karena kurangnnya jumlah penduduk di kecamatan wanaraya, yang menjadi alasan pemerintah pusat untuk menjadikan kecamatan wanaraya sebagai tujuan tranmigrasi alasan pemerintah pusat untuk menjadikan Kabupaten Marabahan sebagai tujuan tranmigrsi, karena tempatnnya  dipedalaman sangat menguntungkan bagi pertanian jenis tanamamn yang ditanam bermacam-macam  dan juga jarang penduduknnya. Unit pemukiman tranmigrasi desa kolam kiri kecamatan wanaraya kabupaten barito kuala sangat banyak lahan kosong dan tanaman hutan. Daerah yang dijadikan tujuan tranmigarasi di kabupaten marabahan adalah terantang, alalak, sungai pantai,  anjir, dan wanaraya.           

Latar belakang awal pembentukan unit pemukiman transmigrasi di Desa Kolam-Kiri Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala, sebagai kabupaten yang dekat dengan propinsi Kalimantan Selatan mempunyai jumlah penduduk dan persentase pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya alam yang dibilang sangat kecil. Banyak sumber daya alam dan lahan yang sangat berpotensi tetapi belum dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan daerah karena didaerah ini  mempunyai keahlian sangat memadai dan karena perkembangan perekonomian yang tidak maju-maju. Dan masih sangat kecil perekonomiannya karena daerahnnya yang masuk paling ujung dan di pedalaman hutan, dan sangat mudah melakukan kemudahan

                                                        

 

 

 

 

BAB IV

PERKEMBANGAN EKONOMI SOSIAL DI DESA TRANSMIGRASI DESA KOLAM KIRI  KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA

4.1 Perkembangan Perekonomian Desa Transmigrasi Kolam Kiri

            Perekonomian perkebunan hindia belanda telah menarik perhatian berbagai ahli ilmu-ilmu sosial dan sejarawan yang telah meneliti berebagai aspek yang berbeda sistem sosial Indonesia pada masa penjajahan, perkembangan perekonomian pun perlahan-lahan hampir merata se kecamatan wanaraya  walaupun masih jarang orang yang berpropesi sebagai pedagang dan banyak sebagai petani  karet,  pembangunanya pun lambat seperti pembangunan rumah masih dengan  peralatan yang sangat sederhana menggunakan bahan kayu masih kita temui lahan-lahan yang masih berhutan yang di biarkan begitu saja dan sangat lebat, walaupun kita sering jumpai lambatnnya penyaluran bahan-bahan sandang dan pangan dan sering kekurangan bahan kebutuhan di sekitar kecamatan wanaraya sehingga menjadi keterbatasan bahan pokok. Sehingga untuk membeli barang harus ke kota dan mengambilnya dengan menggunakan mobil pickup. Dan di daerah kecamatan wanaraya  ada berjumlah dua pasar  dengan pasar yang terdapat di desa kolam-kiri yaitu pasar induknya yaitu paling  dan di desa si domolyo pasar yang kecil.

            Munculnnya pusat kegiatan ekonomi seperti pasar desa di berbagai tempat di daerah kerajaan mendorong munculnnya kegiatan baru, yaitu perdagangan keliling. Pola pergerakan penduduk yang diatur menurut hari pasaran, secara tradisional kegiatan ekonomi di pusat kegiatan ekonomi di daerah ini diatur sedemikian rupa sehingga selama lima hari pasaran itu para pedagang bisa bergerak secara leluasa dari pasar yang satu kepasar yang lain sesuai jadwal yang di tentukan. [13]           

            Perkembangan perekonomian Di Desa Kolam Kiri dibagi menjadi enam periode yang dimulai dari tahun dari tahun awal berdiri atau penempatannya yaitu tahun 1983.

Adapun pembagian tahap perkembangan perekonomian desa Kolam Kiri terbagi sebagai berikut

4.2. periode pertama : Tahap Penempatan (1973-1978)

            [14]Dalam rangka mempercepat laju tingkat perkembangan desa/kelurahan dari tingkat swadaya ke swakarya menuju tingkat swasembada dan untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dirasakan perlu proyek-proyek inpres bantuan pembangunan desa dilaksanakan lebih terarah dan terpadu dengan  system gawi sabumi sebagai realisasi dari pelaksanaan instruksi gubernur nomor :15 tahun 1986 tentang inpres Bantuan Pembangunan Desa dengan sistem gawi sabumi.

Bantuan impres desa/kelurahan tersebut setiap tahunnya di berikan oleh pemerintah sebagai perangsang kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan desannya, dengan adannya proyek gawi sabumi ini maka dikalangan masyarakat desa/kelurahan tumbuh dan berkembang kembali kegairahan masyaraakat bergotong-royong, masalah pembiayaan kegiatan operasional Tingkat Desa/kelurahan dan posko kabupaten/Kotamadya.  

Dengan demikian bantuan pemerintah untuk mambangun desa dilakukan secara selektif berdasarkan skala prioritas dan benar-benar dihajatkan oleh masyarakat, sebab dalam membangun tersebut tidak mungkin dibiayai seluruhnya oleh pemerintah, sedang prakarsa dan swadaya yang lebih utama berasal dari masyarakat       

Merupakan tahap awal penempatan para transmigrasi yang berasal dari luar daerah dan sebagian besar berasal dari pulau jawa dan sekitar Kalimantan. Pada tiga tahun pertama para transmigran sedang dalam masa adaptasi dan masih dalam pengenalan wilayah jadi mereka belum tahu  mana cocok usaha yang akan dijalani  sehingga mata pencaharian utama para penduduk didesa utama para penduduk di desa kolam kiri ini adalah bertani dan berkebun. Dalam masa konsolidasi mereka mempersiapkan apa yang dibutuhkan mereka membutuhkan lahan yang sangat luas dan tanah yang subur dan dimana mereka harus membeli peralatan traktor dan sejumlah pupuk  dan untuk membuat pemukiman mereka harus membeli peralatan, dan membutuhkan bibit-bibit karet dari pemerintah.

 

4.3. Periode kedua: Masa Pengembangan Tahap Pertama (1978-1983)

             Pada tahap ini dikecamatan wanaraya sedang mengalami masa perkembangan perekonomian karena para penduduknnya sudah mulai untuk berusaha untuk meningkatkan pondasi ekonominnya dengan pertumpu pada sektor pertanian tanaman pangan dengan diversivikasi tanaman sayur dan buah-buahan karena sangat cocok tanahnya.para petani sayuran cenderung mengolah tanah menjadi subur dan mengolahnnya menjadi ladang yang sangat luas

 Listrik didaerah ini baru dalam masa proses pemasangan karena masih gelap dulu masih menggunakan mesin kapal masing-masing satu RT . dan jalan-jalan sedikit-dikit mulai di beri batu dan berpasir, walaupun sebentar-sebentar bisa berlubang lagi dan pengaspalan sering tidak merata, dengan batu yang mengambil dari.  Dan sedikit-dikit mulai dibangun rumah-rumah secara permanen dan banyak kita jumpai sawah mereka berdekatan dengan rumah, dan sawah banyak  mulai berisi dengan padi, disana sering kita jumpai berbagai jenis tumbuhan yang paling banyak adalah tanaman jeruk sebagai primadona kabupaten marabahan       `          

 Pada tahap ini perkembangan perekonomian belum begitu mendapatkan hasil yang memuaskan, karena bagaimana di jelaskan, kebanyakan para penduduknnya menjual hasil ladang mereka kepasar langsung dan ada juga menjualnnya lewat distributor sayuran yang datang ke Desa kolam-kiri ini untuk mencari sayuran yang akan dijual ke daerah lain jadi belum tentu  habis semua dagangan itu habis terjual dan bisa juga sayuran itu busuk sehingga tidak laku lagi,

 

4.4.  Periode  ketiga   : Masa Perkembangan tahap kedua (1982-1988)

            Pada tahap ini merupakan tahapan pengembangan karena pada masa inilah peningkatan perekonomian transmigran mulai terlihat walaupun tumpuan perekonomiannya masih bertumpu pada sektor pertanian pangan, sayuran dan buah-buahan walaupun masih ada yang merintis untuk beternak.

            Dari jatah lahan yang di sediakan oleh pihak penyelenggara yang di berikan kepada masing-masing KK hampir sepertigannya diolah atau di pergunakan untuk menanam karet dan sisannya masih dipergunakan uintuk menanam tanaman pangan. Pada tahapan ini pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana mulai di kembangkan. Pembangunan puskesmas untuk para warga miskin yang sulit berobat sudah mulai ada kantor-kantor untuk para pegawai kecamatan mulai di kembangkan dan mulai memperbaiki bangunan yang tidak layak menjadi layak kembali. Tanaman karet pada masa ini belum dapat dipanen karena masa tumbuh tanaman karet memerlukan waktu sekitar 5 sampai 8 tahun, jadi para tranmigran belum dapat menikmati hasilnnya saat ini, bahwa pada periode tahun 1983-1988 merupakan periode penyesuaian dan pengembangan tanaman karet untuk tambahan penghasilan serta pemanfaatan lahan yang diberikan oleh pihak penyelenggara tranmigrasi didaerah ini. Di sediakan lahan baru untuk para taranmigrasi untuk pembuatan  masing-masing nama daerah

 

4.5. Periode keempat   : Karet Mulai Menjadi Tanaman Primadona (1988-1993)

            Pada tahap ini keadaannya hampir sama dengan tahapan ketiga  karena tumpuan pererkonomian yang ada di desa kolam kiri  ini masih bertumpu pada sector pertanian tanaman pangan dan buah-buahan. Akan  tetapi pada masa ini tanaman karet sudah dapat di panen walaupun belum maksimal karena panen awal karet hanya menghasilkan sekitar 30 kuintal saja per 1 ha jadi belum mendapatkan hasil yang memuaskan, pada awalnnya hasil dari perkebunan karet mereka gunakan untuk menambah bibit karet dan untuk menambah modal usaha mereka. Pada awalnnya mereka menjual hasil penyadap karet ke pengepul bos yang mempunyai mobil pikkap serhingga karet itu dibawa kepabriknnya karena rute yang begitu jauh, harga perkilonnya pada tahun tersebut sangat murah adalah 450,- .karena pada saat itu masih rendah harga karetnnya

            Sebagian besar  para transmigran menggabungkan lahannya untuk ditanami karet dengan areal sawah satu hektar dan mereka melakukan bagi hasil untuk hasil penjualan secara merata dan di tentukan oleh kepala desa yang telah dipilih, seperti yang telah diketahui bahwa penanaman karet membutuhkan waktu 5 sampai dengan 7 tahun dan masa jeda pemanennya membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 8 bulan. Jadi dalam jeda waktu itu di gunakan oleh warga untuk perwatan secara optimal dan membersihkan rumput-rumput yang sangat mengganggu tanaman karet saekitarnnya dengan cara penyemprotan. Tanaman karet harus dirawat dan di bersihkan rumputnnya walaupun sebulan sekali yang penting tidak lebat, yang paling susah perawatannya yaitu banyaknnya tanaman perupuk yaitu sejenis tanaman pering-peringan karena sangat kerasnnya sangat sulit di bersihkan sehingga menjadi tumbuh lebat lagi. Dengan demikian perlu  menebangnnya sampai habis dan sering di cabut sampai akar.

            Jadi dalam jeda waktu itu digunakan oleh warga atau para transmigran desa wanaraya ini untuk berdagang dan membangun usaha sendiri seperti warung kecil-kecilan dirumah mereka masing-masing dan ada juga yang membangun bengkel motor, bengkel sepeda dan ada juga membuka usahya keripik singkong rumahan, para transmigran di desa kolam-kiri benar-benar melaksanakan apa yang diberikan oleh para penyuluh dari pihak penyelenggara. Jadi mereka benar-benar memanfaatkan                                                                                                                                                                                                                                                                                                       peluang yang ada

            Fluktuasi harga karet di pasar sangat berpengaruh terhadap perluasan kebun karet yang diusahakan oleh petani. Harga karet yang tinggi seperti yang terjadi pada 1911 dan 1926 mendorong petani untuk memperluas kebun mereka dengan yang semula masih kecil, perkebunan karet rakyat yang semula diusahakan oleh kuli perkebunan atau penduduk sekitar perusahaan dalam skala terbatas kemudian berkiembang menjadi perkebunan kecil-kecil milik ribuan petani,

            Pada masa kemerdekaan maskapai perkebunan swasta, yang diperbolehkan membuka usahannya kembali berkat Konfrtensi Meja Bundar berupaya memulihkan kembali kegiatannya telah mengalami kemerosotan, penggunaan sebagian tanah milik perkebunan oleh petani untuk mengusahakan tanaman pangan yang memperoleh dukungan dari pemerintah bala tentara jepang.              

4.6. Periode kelima   : puncak perekonomian masyarakat (1993-2000)

Tahapan ini adalah merupakan tahapan yang dapat menopang dan meningkatkan taraf  hidup transmigran dengan dibangunnya pabrik karet. Hal ini di karenakan hasil kebun karet langsung dibawa kepabrik disamping hasil pertanian. Pada tahapan ini adalah masa-masa di mana perekonomian akan meningkat dari para transmigran karena pada tahun-tahun ini panen karet mengalami peningkatan  yang luar biasa. Ditamabah lagi dengan di bangunnya pabrik-pabrik karet. Pada kurun  waktu antara 1993 sampai dengan 2000 adalah saat dimana harga karet sangat melambung tinggi jadi para penduduk desa atau lebih tepatnya para petani karet yang ada didesa kolam kiri memanfaatkan keadaan ini untuk                                                                                                       menjual karet mentah yang mereka panen sendiri dari ladang mereka langsung ke pabrik pengolahannya tanpa perantara atau pengepul yang biasa yang menjadi bosnnya untuk membeli karet mereka, desa kolam kiri memproduksi 2 Ha, tanaman belum produksi yaitu 21 dan tanaman muda I buah, karena karet semakin banyak yang menanam, dan semakin banyak juga lahan yang di gunakan,

4.7. Perkembangan Kehidupan Social Didesa Kolam-Kiri Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala

              Kegiatan antar budaya mempengaruhi sikap seseorang dalam berkomunikasi dan  berinteraksi sehingga berdampak terhadap kelanggengan hubungan terutama dalam membina kerjasama antara orang yang berbeda budaya tersebut. Pada dasarnnya hubungan antara suku lampung dengan suku jawa dan dalam proses interaksi dan berkomunikasi dalam menjalin hubungan  kerja sama sering menemukan masalah-masalah dan kendala-kendala, hal ini sebagai ketidak mampuan salah satu pihak atau kedua belah pihak dalam memhami bagaimana latar belakag budaya pihak lain yang terlihat dalam proses interkasi dan komunikasi         

            Kegiatan komunikasi antarbudaya mempengaruhi sikap seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi sehingga berdampak terhadap kelanggengan hubungan terutama dalam membina kerja sama antara orang yang berbeda budaya tersebut. Pada dasarnnya hubungan tersebut

            Dalam suatu kehidupan masyarakat di daerah transmigrasi, transmigran di daerah baru berkumpul dan bertemu dengan beberapa golongan dimana setiap anggotannya akan memainkan peran sebagai pengungkapan akan kedudukannya sebagai mahluk social yang saling beriteraksi. Peran-peran yang di lakukan itu berwujud pola-pola tindakan yang bisa mewakili eksistensinnya baik sebagai individu maupun masyarakat tertentu.

4.2.1. Bentuk Interaksi Social Penduduk Desa Tranmigrasi kolam-kiri kecamatan wanaraya

Bentuk interaksi soaial yang terjadi antara penduduk desa transmigrasi pantai cabe adalah             :

4.2.1.1.Adaptasi

            Sesuai dengan hasil wawancara dengan beberapa warga yang menjadi penduduk tetap daerah tranmigrasi wanaraya mereka tidak mengalami kesulitan yang bebarti. Hal ini dalam artian penyesuaian diri terhadap sesama penduduk atau peserta yang mengikuti program tranmigrasi. Mereka hanya mengalami kesulitan dengan bahasa daerah setempat, apalagi peserta yang berasal dari luar Kalimantan. Tetapi lambat laun dan seiringnnya berjalannya waktu semua kesulitan itu dapat teratasi karena sifat kekeluargaan.  mereka menjadi kebingungan untuk memhami bahasa itu, tapi yang sering kali kita temukan adalah interaksi antara orang  jawa dan Kalimantan lamban laun ada orang Kalimantan bisa bahasa jawa karena akibat pergaulannya dengan orang jawa, dan orang jawa bisa menggunakan  bahasa banjar Kalimantan selatan. Sampai bahasa sunda pun ada di temukan juga walaupun hanya sebagian hanaya 10%, karena penyesuaian dengan lingkungan bahasa itu pun menjadi sangat di percayai dan di terima oleh masyarakat. 

 

4.2.1.2. Kerja sama

            Kerja sama yang terjalin antara penduduk desa kolam kiri kecamatan wanaraya adalah gotong royong dalam pembersihan jalan yang sering berumput dan pembangunan jalan yang sering berlubang ada lagi mereka bergotong royong pembangunan mesjid dan pembangunan post kamling, pos kamling itu di perhias dan dierawat sehingga menjadi baru lagi oleh warga setiap RT, kerja sama dilakukan warga jika ada hari-hari besar seperti acara 17 agustusan, mereka akan saling bahu membahu dalam bergotong-royong, dan jika ada hajatan terutama orang jawa dengan adatnnya yang sangat kental sekali, dan mereka tidak akan meninggalkan tradisi yang sudah melekat sejak jaman nenek moyang mereka,

            Kerja sama yang terjalin yaitu menggarap persawahan dengan warga-warga setempat 

4.2.1.3.Konflik

            Dalam masyrakat desa transmigrasi desa kolam kiri hampir tidak pernah ada konflik fisik yang terjadi hanya konflik non fisik yang terjadi seperti perbedaan pendapat yang terjadi dalam suatu musyawarah yang dilakukan. Contohnnya dalam musyawarah pemilihan kepala desa, pembentukan struktur  organisasi, ,misalnnya organisasi dalam masyarakat untuk pembentukan kelompok tani, pembagian lahan, untuk sejumlah warga untuk membuat perumahan dan musawarah lainnya 

 

 

 

4.2.1.4. Asimilasi

            Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membenntuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok, untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat  kesatuan tindakan dan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia asimilasi adalah penyesuaian sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar dan di kamus Umum Bahasa Indonesia peleburan kebudayaan.

Asimilasi yang terjadi di kalangan penduduk Desa Kolam Kiri Kecamatan Wanaraya antara lain:

Percampuran budaya jawa yang digabung dengan adat budaya banjar yang akan membentuk sehingga akan meninggalkan tradisi adatnnya yang asli

Yaitu adat orang sunda yang masih ada didaerah itu sehingga akibat bercampur dengan budaya jawa sehingga meninggalkan kebudayaannya yang aslinnya

4.2.1.5. Perkawinan Campuran

 Di lingkungan Desa Kolam Kiri memang telah terjadi perkawinan campuran antara suku-suku yang menjadi peserta atau penduduk dari desa ini sendiri. Pada awalnnya memang masih kental terasa kesukuannya dan masing-masing berkeras untuk tidak menikah dengan suku lain. Tetapi lambat laun dan seiring berjalannya waktu  semua itu sekarang sudah berubah. Disini terlihat bahwa semua penduduk yang ada di desa Kolam Kiri  cukup terbuka dengan suku lain, mereka tidak melarang anak-anak mereka menikah dengan warga yang berasal dari suku lain. Hal tersebut menjadikan hubungan antar suku semakin erat, serta interaksi antara kedua belah pihak semakin lancar karena mereka saling menghargai. Perkawinan campuran ini merupakan Cara  mereka beradaptasi dengan lingkkungan sekitar seperti dituturkan bapak

4.1.1.6 Toleransi

 Toleransi masyarakat di desa Kolam Kiri terhadap kelompok-kelompok manusia dengan kebudayaan yang berbeda bisa tercapai jika terjadi komunikasi yang jelas dan lancar karena terdapat peduduk antara kalimantan dan jawa  toleransi yang terjadi adalah antar umat beragama dalam pergaulan sehari-hari dan juga dalam merayakan hari besar masing-masing agama. Sebagai contoh bila yang muslim merayakaan idul fitri pasti yang non-muslim akan berkunjung kerunmah yang muslim dan begitu pula sebaliknnya, dan lagi toleransi,  yang terjadi dikampung yaitu  bila ada acara selamatan atau acara pengantenan  antara orang jawa dan orang kampung pasti saling membantu dalam memepersiapkan semua bahan-bahan makanan dan apa yang dibutuhkan pasti mereka saling membantu, walaupun mereka berbeda bahasa mereka hapal dengan bahasa yang digunakan satu sama lainnya dan saling 

   Toleransi tidak mungkin terjadi                                              

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kepadatan penduduk di pulau jawa, Madura, dan bali sampai sekarang adalah yang paling tinggi di Indonesia, padahal daya tampung dan daya dukung dari pulau-pulau tersebut untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan hidup bagi penduduknnya  sudah sangat minim. Melihat ketimpangan antara potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia tersebut, maka pemerintah mencanangkan suatu program khusus yang di beri nama transmigrasi. Tranmigsrasi secara lebih spesifik merupakan pemindahan penduduk dari pulau-pulau yang terlalu padat penduduknnya ke pulau-pulau yang kepadatan penduduknnya masih cukup rendah dan potensi alamnnya masih belum digarap secara lebih intensif.

            Kabupaten Marabahan kalimantan selatan yang merupakan daerah kaya akan potensi sumber daya alam dan kaya tanaman buah-buahannya belum terekspolarasi dan belum di manfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu pemerintah mencanangkan kabupaten marabahan sebagai tujuan transmigrasi. Beberapa daerah yang berpotensi atau cocok sebagai unit pemukiman Transmigrasi di kabupaten marabahan adalah  mandastana, terantang, anjir muara, dan sungai pantai, dan yang paling utama daerah kolam-kiri, dari beberapa daerah yang disebutkan diatas lokasi kolam-kiri adalah salah satunnya yang merupakan UPT yang berhasil dalam pengembangannya bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu UPT yang berhasil dan telah berubah status menjadi desa maju eks-transmigrasi walaupun masih desa tertinggal. Pada awal tahun 1973, Kabupaten Marabahan merupakan daerah yang sangat jarang penduduknnya dan memiliki potensi sumber daya alam yang belum di manfaatkan.

            Para peserta transmigrasi melakukan interkasi atau bersosialisasi dengan peserta lain dari luar daerah atau  penduduk setempat, mereka saling bertukar pengalaman saling bahu membahu melakukan berbagai aktivitas sehingga rasa kekerabatan mereka semakin erat satu sama lainnya. Dengan demikian masalah yang di hadapi akan dapat di selesaikan dengan mudah secara bersama dan mereka saling mengenal, mereka pun melakukan percampuran kebudayaan dengan perkawinan campuran misalnnya antara orang banjar dengan orang jawa walaupun mereka belum tau bahasa  masing-masing mereka berbeda prinsip dan perbedaan adat istiadat, dan adat tari-tarian dari jawa tengah seperti kuda lumping dan reok ponorogo dan dari jawa timur pun banyak masih melekat di benak kecamatan wanaraya, dan perekonomian kecamatan wanaraya masih stabil karena mempunyai dua pasar, pasar yang paling kecil di desa sidumolyo dan pasar induknnya di desa kolam-kiri akibat saling perbedaan pendapat penjual antara dua desa ini  maka akan berbeda harganya, dan karena sulitnnya jalan yang rusak hingga ber angsur-angsur membawa kebutuhan bahan pokok pun  sangat sulit menggunakan motor pickup, walaupun sering juga kendaraan masuk keluar ke daerah anjir, dan yang saling melekat di daerah ini adalah sangat kuatnnya gotong-royong pembersihan jalan dan parit aliran air yang sering terkumpul rumput, dan pembangunan gapura yang hampir setiap RT hampir ada. Dan sering mendapatkan bantuan traktor oleh gubernur untuk lahan pertanian khusus menanam padi      

Dengan banyaknnya penduduk dari pulau daerah maka akan bercampur adat- adat

yang akan berbaur dengan penduduk

SUMBER LISAN

 

Subadi, 40 tahun, kertua RT desa Kolam Kiri, Petani RT.3 RW II

 

Sutarman, 42 Tahun, petani, DS. Kolam-Kiri RT 4 RW 3

Burhani, 55 tahun, Petani, Ds.Kolam Kiri RT 2

Tukiran, 48 Tahun, Petani, Ds.Kolam-Kiri RT 3

Untung Khodori, 36 Tahun, Petani, Ds Kolam-Kiri RT 5 RW 2

Adi, 45 Tahun, Petani, Ds. Kolam-Kiri RT 2 RW 2

Dulkodir, 46 Tahun, Ds. Kolam Kiri RT 3 RW 2

TERTULIS

Daftar Pustaka

Davis, g, 1982 “tranmigrasi swakarya: kasus parigi” dalam harjhono, Ed., Tranmigrasi dari kolonialisasi sampai swakarsa. Jakarta :gramedia.

  Geertz.C, 1963. Involusi pertanian: proses perubahan ekologi di    Indonesia. Jakarta: Bharata

Harjhono, joan, 1982. Tranmigrasi Dari Kolonisasi sampai swakarsa, Jakarta:Gramedia

Kamtpo utomo, 1957, masyarakat tranmigrasi spontan didaerah Wai sekampung (lampung) disertai IPB.

 

 

 


[1] BPS kabupaten barito kuala didaerah wanaraya

[2] Masyarat desa dalam  perubahan zaman Djoko suryo, suhartono, kontowijoyo dan Agus Maldi Iriyanto, Tak Mungkin Orang jawa kemabali  jadi Petani

[3] Maria R.suparmoko, pokok-pokok Ekonomi (Yogyakarta: BPFEM, 2000), hal 4.

[4]

[5] Transmigrasi barito kuala

[6] Budidaya karet di Kalimantan sealatan pada masa pemerintahan kolonial belanda dengan tujuan untuk mengajak pihak-pihak yang terkait dengan masalah karet ini,

[7]Jenis tanah sangat mendukung dalam proses pertanian.

[8] BPS Kabupaten Barito Kuala

[9] Ibid

[10] Ibid

[11] Ibid

[12] Ibid

[13] Bab III Mgrasi dan Ekonomi Rakyat: perubahan pola transmigrasi di jawa dan luar jawa, Bunga Rampai Sejarah Social-Ekonomi Indonesia

[14] Di kutip dari buku  gawi sabumi didaerah trans batola kecamatan wanaraya